Tanggal Terbit: 17 Januari 2015
Penerbit: Gagas Media
Dimensi: 130 mm x 200 mm
Biodata Penulis
Nama: Dika Angkasaputra Moerwani
Tempat Tanggal Lahir: 28 Desember 1984
Pekerjaan: Penulis, Pemeran, Komedian, Pelawak Tunggal, Sutradara, Model, Aktor
Seperti novel-novel sebelumnya, Koala
Kumal merupakan salah satu novel yang paling ditunggu-tunggu oleh
seluruh penggemar seorang Raditya Dika. Penulis yang terkenal dengan
kisah nyata tentang percintaan yang digabungkan dengan komedi membuat
pembaca merasa terhibur sekaligus terenyuh akan kisah cintanya. Dimulai
dari Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi
Ngesot, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, hingga Koala Kumal
yang baru-baru ini akan dirilis filmnya pun mengalami sukses besar.
Novel dan film kutipan dari novel
tersebut tidak kalah dengan jajaran novel luar dan juga film luar. Novel
dan film yang ditulis dan disutradarai Raditya Dika ini pun selalu
menjadi best seller dan juga box offive movie di Indonesia.
Topik utama novel ini menceritakan tentang tempat
nyaman yang ketika ditinggali terasa begitu nyaman, namun ketika
ditinggalkan dan kembali lagi ketempat itu, terasa berbeda dari semula.
Terdapat beberapa cerita di dalam buku ini. Cerita tentang Radit yang
masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan mendapati temannya lama kelamaan
berubah atau tidak sama seperti dulu lagi, terdapat pula cerita Radit
yang bertemu dengan mantan kekasihnya dan mendapati mantannya telah
berubah menjadi orang yang tidak sama seperti orang yang dia kenal dulu.
Terdapat pula kisah Radit yang
menceritakan bagaimana patah hati terhebat yang dapat membuat kita yang
mengalaminya berubah menjadi orang yang tidak sama seperti sebelumnya,
dan memandang cinta dengan pandangan yang berbeda.
Kelebihan yang dapat dilihat dari buku ini salah
satunya adalah, tulisan Raditya Dika yang terlihat begitu rapih dari
segi struktur maupun bahasa, dapat dilihat perbedaanya dari buku pertama
Raditya Dika yaitu Kambing Jantan, jiwa muda Raitya Dika masih terasa
jelas pada setiap kata-kata yang ia tuliskan di buku pertamanya itu.
Tidak jarang pembaca akan menemukan kata-kata kasar ataupun tidak baku
dan juga istilah-istilah yang biasa dipakai di luar negeri.
Walaupun novel ini masih dapat
diketagorikan sebagai buku komedi, namun tampaknya Raditya Dika tidak
melupakan tentang struktur bahasa yang ia gunakan agar buku ini lebih
nyaman dibaca oleh para pembaca. Selain itu, terdapat banyak pelajaran
yang dapat kita petik dari kisah hidup seorang Raditya Dika. Dari novel
ini, kita dapat belajar bahwa patah hati adalah proses menuju
kedewasaan, patah hati merupakan salah satu fase yang akan dilalui oleh
kebanyakan orang pada umumnya.
Dengan adanya novel ini, seseorang yang
baru sajamengalami patah hati akan merasa terhibur dan mulai berpikir
bahwa patah hati bukanlah akhir dari segala pencarian cinta yang
sebenarnya. Cinta membutuhkan perjuangan. Dan salah satu perjuangan itu
adalah bagaimana untuk tetap menjaga tempat, kleuarga, teman, ataupun
pasangan yang dapat membuat kita merasa nyaman, akan selalu terasa
nyaman walupun telah ditinggal begitu lama.
Hal yang sangat disayangkan pada buku ini adalah,
Koala Kumal ini tidak begitu tebal. Jadi, dapat dibayangkan cerita yang
ada pada buku ini juga tidak akan sebanyak cerita pada novel sebelumnya.
SUMBER: https://rulifahruli24.wordpress.com/2016/06/08/resensi-novel-koala-kumal/
Vgh
BalasHapus